Medan, Gelora Info — Kata “duit” sudah sangat akrab di telinga orang Indonesia sebagai istilah sehari-hari untuk uang. Banyak yang mengatakan bahwa asal usulnya berasal dari masa kolonial Belanda, khususnya VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). VOC memakai koin tembaga kecil bernama duit sebagai alat tukar di Hindia Belanda. Koin ini cukup populer dan lama digunakan dalam transaksi harian di berbagai wilayah.
Menurut beberapa sumber sejarah dan kamus numismatik, “duit” memang merujuk ke koin pecahan kecil VOC yang nilai dan bentuknya tidak besar, sehingga cocok untuk transaksi kecil. Misalnya, duit digunakan sebagai nilai pecahan di bawah satu gulden. Karena penggunaan koin ini sangat meluas dan bertahan lama, istilahnya akhirnya melekat dalam bahasa sehari-hari rakyat Nusantara.
Walaupun demikian, ada juga pendapat bahwa makna “duit” dalam bahasa populer bukan hanya karena peninggalan VOC saja, tetapi juga karena faktor budaya lisan yang kuat. Orang menggunakan istilah tersebut karena sudah turun-temurun dan mudah diucapkan. Artinya, meskipun VOC punya peran besar dalam penyebaran koin duit, pemakaian kata “duit” tetap hidup karena sudah menjadi bagian dari kebiasaan berbahasa masyarakat.
