Medan — Siapa sangka, di balik tawa riuh dan aroma makanan di food court sebuah pusat perbelanjaan di Medan, tersimpan praktik perjudian terselubung. Alih-alih mesin slot atau meja roulette, pengunjung Yanglim Plaza justru disuguhkan permainan ‘batu goncang’ dengan hadiah menggiurkan — dari minyak goreng hingga emas Antam.
Kegiatan yang dikemas seolah hiburan rakyat itu akhirnya dibongkar aparat. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut melakukan penggerebekan pada Rabu malam, 30 April 2025. Dari hasil operasi yang dipimpin Kompol Jama Kita Purba, sebanyak 29 orang diamankan, dengan 10 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
🎭 Judi Berkedok Pantun dan Kupon
Menurut Direktur Reskrimum Kombes Pol Sumaryono, permainan ini mengandalkan trik lama dalam kemasan baru. Para pemain diminta membeli kupon seharga Rp10.000–Rp50.000, lalu mengikuti permainan batu goncang sembari melontarkan pantun sebagai bagian dari "gimmick hiburan."
Hadiah yang dijanjikan terdengar merakyat dan mewah sekaligus — minyak goreng 1 kg hingga emas Antam 1 gram. Tapi di balik semua itu, skemanya tak ubahnya judi klasik: bayar, coba peruntungan, berharap menang.
“Permainan ini dibalut hiburan pantun, tapi substansinya jelas-jelas judi. Apalagi ada hadiah bernilai tinggi seperti emas,” tegas Kombes Sumaryono.
🕵️♂️ Dari Laporan Warga ke Garis Polisi
Pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang curiga dengan keramaian tak biasa di area food court mal tersebut. Polda Sumut menindaklanjuti dengan penyelidikan, hingga akhirnya berhasil menggerebek lokasi yang ternyata menyimpan aktivitas ilegal.
Barang bukti yang disita cukup mencolok: emas batangan, uang tunai lebih dari Rp7 juta, kupon, monitor komputer, keyboard, dan perlengkapan administrasi lainnya. Lokasi pun kini telah dipasangi garis polisi, dan pihak berwenang menggandeng Dinas Sosial dan Dinas Pariwisata untuk langkah penanganan berikutnya.
❌ Perang Terhadap Judi Gaya Baru
Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa judi tak lagi hadir lewat tempat remang dan mesin mencolok. Ia bisa bertransformasi dalam bentuk lebih halus — menyatu dengan ruang publik, bahkan bersanding dengan keluarga yang tengah makan malam.
“Kami tegaskan, Polda Sumut tidak memberi ruang untuk praktik perjudian, sekecil apapun bentuknya,” tutup Kombes Sumaryono.
🔍 Catatan Akhir: Ketika Judi Menyamar Jadi Hiburan
Penggerebekan ini bukan sekadar kasus kriminal biasa, tapi alarm peringatan: bahwa perjudian kini memakai wajah baru, lebih rapi, lebih sosial, dan menyelinap ke ruang-ruang yang dulunya dianggap ‘aman’. Masyarakat perlu semakin cermat — sebab ketika judi disulap menjadi permainan rakyat, siapa yang jadi korban berikutnya?