Medan, Gelora Info — Banjir dan longsor besar yang melanda beberapa provinsi di Sumatera dalam beberapa hari terakhir muncul setelah fenomena cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG. Badan tersebut menyebut bahwa intensitas hujan tinggi disertai sistem cuaca seperti bibit siklon tropis membuat curah hujan dalam hitungan hari bisa setara dengan hujan bulanan. Situasi ini semakin parah karena drainase dan kondisi alam setempat tidak mampu menampung limpasan air sehingga banjir bandang dan longsor terjadi dengan cepat.
BMKG menjelaskan bahwa peringatan dini sudah disampaikan sejak delapan hari sebelum siklon terbentuk dan diperbarui beberapa hari sebelum bencana benar-benar terjadi. Meski begitu, sebagian pemerintah daerah dan masyarakat belum sepenuhnya siap menghadapi kondisi darurat. Keterbatasan infrastruktur, penataan ruang yang kurang tepat, serta sistem tanggap darurat yang belum optimal membuat banyak wilayah langsung terdampak dan korban pun cepat bertambah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa ancaman cuaca ekstrem tidak bisa dianggap remeh karena prediksi sudah ada, tetapi kesiapsiagaan di tingkat lokal maupun nasional masih perlu diperkuat. Kolaborasi antarsektor, perbaikan pengelolaan lingkungan, dan peningkatan kesadaran masyarakat menjadi langkah penting agar peringatan dini dari BMKG benar-benar diikuti tindakan nyata untuk mencegah dampak bencana yang lebih besar.
