Medan, Gelora Info — Seorang penumpang pesawat Lion Air rute Jakarta–Kualanamu tiba-tiba mengamuk dan berteriak “ada bom” saat pesawat hendak lepas landas. Aksi tersebut membuat pilot membatalkan penerbangan dan seluruh penumpang dievakuasi. Rute yang seharusnya dijadwalkan malam itu akhirnya tertunda beberapa jam, hingga pesawat pengganti tiba dan penerbangan bisa dilanjutkan dengan total 181 penumpang tetap terbang ke tujuan akhir.
Menurut polisi, penumpang berinisial H ditetapkan tersangka atas perbuatannya yang menimbulkan kepanikan. H dikenakan Pasal 437 Undang‑Undang Penerbangan karena menyampaikan informasi palsu yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Jika terbukti merugikan operasional penerbangan, hukumannya bisa diperberat hingga delapan tahun penjara. Tim penyidik juga mendalami kondisi kejiwaan H, karena ada indikasi emosi tidak stabil yang memicu tindakan impulsif tersebut.
Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga ketenangan saat berada di ruang publik, terutama di lingkungan pesawat. Memberi tahu pihak berwenang bila ada hal mencurigakan tentu diperlukan, tapi tidak dengan menyebarkan ancaman tanpa dasar. Selain bisa membahayakan penumpang, tindakan seperti ini juga mengganggu jadwal dan kenyamanan banyak orang. Kontrol diri dan komunikasi yang tepat menjadi kunci agar situasi tetap aman dan terkendali.
