Medan, Gelora Info — Proses tes DNA yang dijalani untuk memastikan identitas anak Lisa Mariana menuai sorotan tajam dari publik. Banyak netizen menyuarakan kekhawatiran soal kemungkinan rekayasa hasil tes, apalagi mengingat kasus ini melibatkan perhatian besar dari media. Namun, menurut penjelasan dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, seorang dokter forensik dari RSUD dr. Moewardi Solo, manipulasi hasil tes DNA secara teknis sangat sulit dilakukan. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, bahkan hampir mencapai 100 persen, karena didasarkan pada pencocokan genetik yang detail antara ayah, ibu, dan anak.
Dr. Agung menjelaskan bahwa meskipun secara teoritis segala sesuatu bisa saja dimanipulasi, dalam praktiknya dibutuhkan akses terhadap sampel biologis dan juga laboratorium untuk mengubah hasil. Selain itu, proses pemeriksaan DNA umumnya mengikuti prosedur ketat yang diawasi oleh pihak berwenang, sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi kecurangan tanpa terdeteksi. Apalagi jika tes dilakukan di institusi yang kredibel dan hasilnya disertai dengan dokumentasi resmi, maka keabsahannya bisa dipertanggungjawabkan.
Kekhawatiran netizen bisa dipahami, terutama dalam konteks kasus yang penuh drama dan emosi seperti ini. Namun, publik juga perlu memahami bahwa tes DNA merupakan metode ilmiah yang dapat diandalkan dan telah digunakan secara luas di berbagai bidang, mulai dari identifikasi korban kecelakaan hingga penetapan hak asuh anak. Selama proses dilakukan sesuai prosedur, hasil tes DNA seharusnya tetap menjadi rujukan utama dalam mencari kebenaran.