Medan, Gelora Info — Aksi penjarahan yang terjadi di sejumlah tempat perbelanjaan di Aceh saat bencana belakangan ini memunculkan kekhawatiran di masyarakat. Situasi darurat, akses terbatas, serta sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok membuat sebagian warga bertindak impulsif. Para ahli psikologi menjelaskan bahwa ketika masyarakat berada dalam kondisi terancam dan pasokan pangan tidak mencukupi, dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar bisa mengalahkan pertimbangan rasional.
Dalam kondisi bencana, rasa panik dan ketidakpastian juga mudah menular sehingga tindakan satu orang dapat memicu orang lain melakukan hal serupa. Ditambah lagi, jaringan distribusi yang terputus membuat kebutuhan penting seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan sulit diperoleh. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, sebagian warga akhirnya mengambil jalan pintas untuk bertahan.
Situasi ini menunjukkan pentingnya kesiapan logistik dan distribusi bantuan ketika bencana terjadi. Ketersediaan pasokan pangan, sistem penyaluran yang cepat, serta komunikasi yang jelas kepada masyarakat dapat membantu meredam kepanikan. Dengan dukungan yang tepat, masyarakat tidak perlu merasa harus berebut atau melanggar aturan demi bertahan hidup








