Tambang Nikel di Raja Ampat Mengundang Amarah Warga, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

· 1 min read
kaisar-gif
dynasty-gif
Thumbnail

Medan, Gelora Info — Aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, khususnya di pulau-pulau kecil seperti Gag dan Kawe, menimbulkan perdebatan publik. Beberapa area hutan telah dibuka untuk kegiatan tambang, yang kemudian memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan, seperti sedimentasi ke laut dan potensi kerusakan ekosistem laut yang sensitif. Padahal, wilayah ini dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia, serta pusat destinasi turis.

Respon masyarakat pun beragam. Sebagian pihak menolak tambang karena khawatir merusak pariwisata dan lingkungan, sementara sebagian lainnya mendukung karena tambang dianggap memberikan peluang ekonomi dan lapangan kerja. Pemerintah pusat telah mengambil langkah evaluasi terhadap sejumlah izin tambang dan menghentikan sementara beberapa aktivitas untuk dilakukan peninjauan lebih lanjut.

Di sisi lain, muncul pertanyaan seputar legalitas tambang di pulau kecil, mengingat ada aturan yang melarang aktivitas seperti itu di wilayah tertentu. Proses peninjauan regulasi, izin, dan dampak lingkungan masih berlangsung, sementara berbagai pihak terus menyuarakan pandangan dan kepentingannya masing-masing.

Logo
Copyright © 2025 GeloraInfo. All rights reserved.